Turki akan kirim pasukan ke Libya, Trump beri peringatan

Libya telah dilanda kekacauan sejak pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh diktator Muammar Gaddafi pada 2011.

Presiden AS Donald Trump saat menggelar konferensi pers bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan di Gedung Putih pada 13 November 2019. REUTERS/Joshua Roberts

Parlemen Turki pada Kamis (2/1) telah menyetujui pengerahan pasukan ke Libya yang bertujuan untuk menopang pemerintahan yang didukung PBB. Namun, langkah tersebut memicu peringatan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menentang campur tangan asing di negara yang tengah dilanda perang tersebut.

Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley menuturkan bahwa dalam percakapannya dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Trump mengatakan, campur tangan asing memperumit situasi di Libya. 

Libya telah dilanda kekacauan sejak pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh diktator Muammar Gaddafi pada 2011. Kemudian pemerintahan di timur dan barat negara itu bersaing memperebutkan kekuasaan.

Pemerintah pimpinan Fayez al-Sarraj yang diakui oleh PBB sejak April telah diserang oleh kelompok yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar, yang didukung oleh saingan Turki, yaitu Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab.

Mesir juga mengecam keras pemungutan suara di parlemen Turki, menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan resolusi DK PBB. Sementara itu, Israel, Siprus, dan Yunani mengecamnya sebagai ancaman berbahaya bagi stabilitas regional.