Ukraina-Polandia diskriminasi warga Afrika di perbatasan?

"Mereka tidak akan membiarkan orang Afrika masuk. Orang kulit hitam tanpa paspor Eropa tidak dapat melintasi perbatasan."

Pelajar asal Afrika berupaya menyelamatkan diri dari invasi Rusia melalui stasiun Lviv, Ukraina, 28 Februari 2022. Foto France 24/Mehdi Chebil

Kasus rasisme dialami warga Afrika yang ingin keluar dari Ukraina saat Rusia melakukan invasi. Mereka terdampar di perbatasan Ukraina-Polandia dan diperlakukan berbeda hanya karena berkulit hitam.

France 24 melaporkan, beberapa siswa Afrika tak memperoleh tempat dalam barisan orang-orang yang ingin mengungsi ke negara tetangga untuk menyelamatkan diri di stasiun kereta di Kota Lviv, Ukraina.

"Mereka menghentikan kami di perbatasan dan mengatakan kepada kami bahwa orang kulit hitam tidak diizinkan. Tapi, kita bisa melihat orang kulit putih melewatinya," kata seorang mahasiswa dari Guinea, Moustapha Bagui Sylla, mengutip AFP, Jumat (11/3).

Dia mengatakan, melarikan diri dari kediamannya di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, setelah pemboman dimulai.

Seperti ribuan warga sipil Ukraina yang berebut melewati perbatasan, Bagui Sylla menambahkan, dirinya berjalan berjam-jam dalam suhu dingin menuju desa perbatasan Polandia. Namun, diperintahkan kembali.