AS tidak keluarkan visa, Presiden Iran terancam batal hadiri SU PBB

AS menyatakan visa dapat ditolak atas alasan keamanan, terorisme dan kebijakan luar negeri.

Presiden Iran Hassan Rouhani, Rabu (14/8). ANTARA FOTO/Official President Website/Handout via REUTERS/wsj

Presiden Iran Hassan Rouhani berisiko batal menghadiri Sidang Umum PBB di New York pekan depan jika Amerika Serikat gagal mengeluarkan visa untuknya dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dalam beberapa jam ke depan. Demikian disampaikan kantor berita pemerintah Iran, IRNA, Rabu (18/9).

Di bawah perjanjian 1947 tentang Markas Besar PBB, AS pada umumnya diminta memberikan akses ke PBB bagi para diplomat asing. Namun, Washington menyatakan bahwa mereka dapat menolak visa atas alasan keamanan, terorisme dan kebijakan luar negeri.

Pada masa lalu, sejumlah musuh AS pernah tampil di mimbar di Markas Besar PBB, di antaranya pemimpin Uni Soviet Nikita Krushkev, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan diktator Libya Muammar Gaddafi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, pihaknya telah menjalin kontak dengan AS untuk menyelesaikan seluruh urusan visa terkait dengan delegasi yang akan hadir dalam Sidang Umum PBB dan berharap masalah tersebut dapat diselesaikan.

Merespons isu ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuturkan, "Kita bukan bicara soal mengeluarkan visa atau tidak. Jika Anda terhubung dengan organisasi teroris asing, menurut saya masuk akal untuk mempertimbangkan apakah Anda harus dicegah untuk menghadiri pertemuan yang membahas perdamaian."