Warga Suriah menangis Souk Sarouja yang berusia 800 tahun hancur terbakar

Loujein Haj Youssef, seorang jurnalis yang berbasis di Paris, mengatakan melihat Sarouja dilalap api membuatnya menangis.

Warga Suriah meratapi terbakarnya Souk Sarouja yang berusia 800 tahun. Foto Arabnews

Pada 16 Juli, orang-orang Damaskus terbangun dengan berita mengejutkan bahwa api telah mengoyak distrik bersejarah kota itu dalam semalam, menghancurkan istana Abdulrahman Pasha Al-Yusuf di Souk Sarouja Kota Tua.

Api bermula di sebuah rumah yang bersebelahan dengan istana sekitar pukul 03.00 waktu setempat sebelum menyebar dengan cepat, menurut kantor media pemerintah SANA. Laporan lokal menyatakan itu dipicu oleh kesalahan listrik, tetapi pengguna media sosial berspekulasi itu mungkin karena pembakaran.

Api juga merusak sebagian Istana Al-Azm, yang berisi Pusat Dokumen Sejarah, dan menyapu beberapa rumah, toko, dan bengkel tetangga di sepanjang Jalan Al-Thawra di dekatnya.

Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk mengendalikan kobaran api. Pada waktu itu, kerusakan besar telah terjadi di Kota Tua, Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu kota tertua di dunia yang berpenghuni.

Untuk kota setua Damaskus, “Souk Sarouja relatif baru,” kata Sami Moubayed, seorang sejarawan, penulis, dan mantan sarjana tamu yang berbasis di Damaskus di Carnegie Middle East Center, kepada Arabnews.