WHO: Pernyataan Menlu AS soal asal virus Covid-19 spekulatif

WHO menekankan agar sains, bukan politik, menjadi jantung dari pertukaran informasi dengan para ilmuwan China.

Bayi yang baru lahir, Phuc An, memakai pelindung wajah sebelum meninggalkan rumah untuk vaksinasi di tengah penyebaran Covid-19 di Hanoi, Vietnam. Foto diambil 13 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kham

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (4/5) mengatakan bahwa pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo bahwa SARS-CoV-2 yang memicu Covid-19 muncul dari lab di China adalah spekulatif. WHO pun menyerukan penyelidikan berbasis sains.

Pompeo menuturkan pada Minggu (3/5), ada sejumlah besar bukti bahwa virus itu muncul dari lab di Kota Wuhan, tetapi dia tidak membantah kesimpulan badan intelijen AS bahwa itu bukan buatan manusia.

"Kami belum menerima bukti spesifik apa pun dari pemerintah AS yang terkait dengan asal virus tersebut. Jadi, dari sudut pandang kami, itu tetap spekulatif," tutur kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan dalam konferensi pers daring dari Jenewa.

Sebagai organisasi berbasis bukti, Ryan mengatakan, WHO ingin menerima informasi tentang asal virus karena itu sangat penting bagi upaya pengendalian di masa depan.

"Jadi, jika data dan bukti itu tersedia, maka pemerintah AS yang akan memutuskan apakah dan kapan itu bisa dibagikan," kata dia.