5 Cara mencegah resistansi antimikroba pada manusia

WHO sudah menetapkan bahwa resistansi antimikroba termasuk dalam sepuluh besar masalah kesehatan global.

ilustrasi. foto Pixabay

World Health Organization (WHO) menetapkan tanggal 18 – 24 November sebagai World Antimicrobial Awareness Week atau Pekan Kesadaran Antimikroba Dunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian akan resistansi antimikroba. Istilah antimikroba, alih-alih antibiotik, dipilih untuk merepresentasikan cakupan obat yang lebih luas. Golongan antimikroba mencakup obat-obat antibiotik (untuk membunuh bakteri), antivirus, antiparasit, dan antijamur.

WHO menyebutkan dalam penggunaan obat-obatan golongan antimikroba, salah satu isu yang krusial adalah resistansi obat. Persoalan resistansi obat antibiotik sudah menjadi masalah sejak lama. Namun, akhir-akhir ini permasalahan resistansi ini bertambah dengan terjadinya resistansi obat antivirus, antiparasit, dan antijamur. Resistansi obat antimikroba adalah keadaan saat bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan seiring dengan waktu, sehingga tidak lagi merespons obat-obatan yang dirancang untuk membunuh mikroba-mikroba tersebut.

WHO sudah menetapkan bahwa resistansi antimikroba termasuk dalam sepuluh besar masalah kesehatan global. Resistansi antimikroba dapat menyebabkan infeksi semakin sulit diobati, serta meningkatkan risiko penyebaran penyakit, peningkatan keparahan penyakit, dan kematian.

Bagaimana cara kita mencegah resistansi antimikroba? Berikut lima langkah yang bisa dilakukan seperti ditulis dalam situs resmi Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Hanya menggunakan obat antimikroba (termasuk antibiotik) jika diresepkan oleh dokter