Adiksi judi online dan ancaman rusaknya generasi

Judi online atau slot mengancam kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Hampir setiap hari, Hendra (bukan nama sebenarnya) mentransfer sejumlah uang ke sebuah rekening untuk top up sebuah akun judi slot. Dalam sehari, lelaki berusia 30 tahun ini akan mengisi akun judinya lebih dari sekali.

“Rekening banknya ganti-ganti terus, nah sekali main sih kecil tapi sering, jadi sehari bisa tiga kali isi,” kata warga Tangerang Selatan ini saat berbincang dengan Alinea.id beberapa waktu lalu.

Nominal pertaruhan dalam judi daring ini memang cukup terjangkau. Seperti Hendra yang bermain dengan nilai pertaruhan mulai dari Rp20.000, Meski berkali-kali top up, ia mengaku hanya meraih kemenangan berkisar Rp100.000 sampai Rp200.000.

Pun demikian dengan Saiful (40), bujang yang mempertaruhkan hartanya setiap hari dalam permainan slot. Lucunya, ia terpaksa harus menggadaikan barang-barang berharga miliknya demi bisa terus memutar peruntungan dalam permainan slot. Motor, handphone, dan lain-lain ia gadaikan untuk top up akun judinya.

“Jadi misal saya kalah, saya gadai aja motor, HP, terus uangnya buat beli HP lebih murah, biar bisa tetap main slot, kan kalau menang uangnya buat nebus,” selorohnya, saat berbincang dengan Alinea.id beberapa waktu lalu.