Antara musisi cover, Portamento, dan hak kaum pencipta

Pemerintah tengah menyusun regulasi untuk memastikan kaum musisi mendapatkan royalti dari karya mereka yang dieksploitasi secara komersial.

Ilustrasi musisi cover. Alinea.id/Firgiawan

Sejak wabah Covid-19 merebak, Titus Yoan Benedictus kian aktif di YouTube. Jika biasanya ia hadir dengan kuliah-kuliah singkat di bidang hukum, kini Titus mulai rajin mengisi kanal YouTubenya dengan video meng-cover lagu-lagu populer.

"Saya mulai (cover lagu di YouTube) pada 2020 ini. Biar orang-orang enggak bosen aja," ujar pria berusia 26 tahun itu saat berbincang dengan Alinea.id, Kamis (16/10). 

Titus kian rajin bermusik di YouTube lantaran sang adik juga hobi nyanyi. Belakangan, Titus kerap mengiringi sang adik tampil di kanal Youtubenya menyanyikan lagu-lagu berbahasa Mandarin. 

Sebagaimana YouTuber lainnya, Titus tidak memungkiri jika ia berharap konten musik yang ia tayangkan "viral". Dengan begitu, subscriber-nya terus bertambah dan kerjanya sebagai YouTuber bisa mulai dihargai dengan rupiah. 

Meskipun video yang ia tayangkan biasanya ditonton hingga ribuan orang, Titus baru punya sekitar 500 subscriber. "Karena syaratnya harus sampai 1.000 subscriber," ujar pria lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret itu.