Apakah ada orang yang tak boleh makan telur?
Telur menjadi makanan yang cukup kontroversial selama bertahun-tahun. Telur telah menjadi makanan yang cukup kontroversial selama bertahun-tahun. Meskipun tampaknya hanya sebagai sumber protein yang sederhana, ada banyak informasi yang salah mengenai kandungan nutrisinya. Ada pula orang yang menjauhi telur karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.
Mayo Clinic mencatat, satu butir telur mengandung 75 kalori, 5 gram lemak, 6 gram protein, 0 karbohidrat, 67 miligram kalium, 70 miligram natrium, dan 210 miligram kolesterol. Telur juga merupakan sumber yang baik dari vitamin A, D, dan B12, serta kolin—nutrisi yang penting dalam banyak tahapan metabolisme.
Oleh karena itu, telur punya beragam manfaat. Verywell Health menyebut, mengkonsumsi telur bisa meningkatkan massa otot, menurunkan risiko penyakit kronis, mengurangi peradangan, mendukung penurunan berat badan, serta kemungkinan menurunkan risiko strok.
Eating Well menambahkan, mengonsumsi telur bisa membuat lebih kenyang dan berenergi, membuat rambut dan kulit lebih sehat, membantu berpikir lebih jernih, meningkatkan kesehatan mata, serta menguatkan tulang.
Lalu, bagaimana dengan kandungan kolesterolnya? Menurut Verywell Health, hampir semua kolesterol ada di kuning telur, bukan di bagian putihnya. Memang beberapa penelitian sering bertolak belakang soal kandungan kolesterol di dalam telur. Penelitian yang diterbitkan pada 2019 misalnya menyebut, mengonsumsi telur dapat meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas tinggi—yang sering disebut sebagai “kolesterol baik” karena menghilangkan kolesterol berbahaya dari darah.