Babi ngepet, tuyul, dan bagaimana takhayul muncul

Di zaman serba canggih, masih banyak orang percaya takhayul, seperti keberadaan babi ngepet atau tuyul.

Ilustrasi penampakan hantu. Alinea.id/Oky Diaz.

Cita-cita Adam Ibrahim akhirnya terwujud. Motifnya ingin jadi terkenal menuai sukses. Ia dibicarakan orang se-Indonesia karena ketahuan mengarang kisah fiktif babi ngepet.

Bermula dari keresahan warga yang mengaku kehilangan uang di malam-malam tertentu, Adam punya siasat. Bersama delapan orang lainnya, ia mengarang cerita babi ngepet yang ada di lingkungannya di Kampung Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Pada Senin (26/4) malam, dengan dipimpin Adam, seekor babi yang dianggap jadi-jadian ditangkap warga. Peristiwa penangkapan babi ngepet ini kemudian viral di media sosial.

Setelah polisi mengusutnya, ternyata desas-desus babi ngepet hanya bualan Adam. Sesudah ditangkap, Adam mengaku membeli seekor babi hutan seharga Rp900.000, dengan ongkos kirim Rp200.000 dari sebuah grup di Facebook.

Kebodohan menimbulkan efek domino. Sepulang menonton penangkapan babi ngepet palsu di Depok, seorang warga Kampung Baru, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Wati menuding tetangganya sebagai babi ngepet karena terlihat menganggur, tetapi memiliki banyak uang. Akibat tuduhan tak berdasar itu, Wati akhirnya diusir warga yang geram.