Menurut berbagai panduan klinis, penanganan pasien mabuk kecubung harus cepat dan sistematis.
Kecubung, atau Datura Metel, adalah tanaman yang kerap dipuji karena bunga besar dan eksotisnya yang tampak memukau. Namun di balik pesonanya, kecubung menyimpan senyawa kimia berbahaya: atropin, hyoscyamine, dan scopolamine. Kenali gejala
Senyawa ini memang memiliki nilai medis—misalnya hyoscyamine dipakai untuk mengobati iritasi usus dan pankreatitis—namun dalam kombinasi alami pada kecubung, dosisnya tidak terkontrol dan berisiko fatal jika disalahgunakan .
Bagaimana orang mengalami ‘mabuk’ kecubung?
Pengguna biasanya menelan biji atau bunga kecubung untuk mencari efek halusinasi atau euforia. Sayangnya, efeknya jauh dari istilah “aman”. Dalam 30–60 menit setelah konsumsi, tanda-tanda antikolinergik muncul: mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya, pupil membesar, mulut kering, panas tubuh naik, jantung berdebar cepat, dan perilaku bingung atau agresif. Pengguna juga sulit membedakan realitas dari fantasi, dengan delusi bahkan bisa kambuh dalam bentuk halusinasi menyeramkan.
Efek ini bervariasi—bisa ringan atau berat hingga menyebabkan overdosis. Tanda overdosis meliputi demam tinggi, takikardia, kebingungan ekstrem, gangguan kesadaran, bahkan perilaku kekerasan atau koma .
Seberapa lama efek ‘mabuk’-nya bertahan?
Menurut penelitian medis, gejala awal dapat bertahan 24–48 jam, terkadang berkepanjangan hingga dua minggu, tergantung dosis dan metabolisme individu. Bahkan setelah efek intens berkurang, pengguna mungkin mengalami disorientasi, amnesia, atau gangguan fungsi tubuh lainnya.