Bahaya kesehatan mengancam ‘kaum rebahan’

Sedentary lifestyle bisa mengganggu sirkulasi atau peredaran darah akibat tubuh yang kurang bergerak.

Ilustrasi seseorang tengah rebahan./Foto Pexels.com

Bila sedang serius mengerjakan tugas kampus, Sella Rista Aulia, terkadang sampai lupa waktu sekadar bangkit dari duduknya. Ia bisa menghabiskan waktu kira-kira empat jam duduk dalam sehari. Beruntungnya, ia masih punya waktu yang banyak pula untuk melakukan aktivitas olahraga.

“Kita harus membagi waktu sih. Walaupun chance-nya kecil, tetap harus olahraga karena kesehatan itu nomor satu kan,” ujar mahawiswi sebuah perguruan tinggi di Tangerang itu saat berbincang dengan Alinea.id di sebuah kafe di Tangerang Selatan, Rabu (13/3).

Seorang karyawan perusahaan swasta di Jakarta, Sultan Marino, bisa duduk berjam-jam setiap hari di depan komputer untuk bekerja. “Kegiatan yang berulang itu kadang membuat badan saya menjadi sakit,” ujar Sultan, Kamis (14/3).

Rumahnya yang berjarak lumayan jauh dari kantor juga memaksa Sultan duduk lama saat berkendara. “Terkadang karena faktor macet, pulang-pergi badan jadi pegal,” tutur dia.

Ketika libur kerja, Sultan banyak rebahan di kamar. Meski begitu, ia mengatakan, mengantisipasi dampak kesehatan dari kebanyakan duduk dan rebahan dengan berdiri dan memperbanyak gerakan kecil.