Berbelanja menjadi penebus gagalnya liburan

Minat berbelanja meningkat saat banyaknya pembatalan rencana liburan.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Pandemi Covid-19 dengan kemunculan varian terbarunya, yakni Omicron mungkin akan mengacaukan rencana liburanmu. Namun, sejumlah survei menyebutkan kacaunya rencana liburan tak berdampak signifikan pada aktivitas belanja akhir tahun, terutama dalam sistem online.

Data global yang dihimpun The Associated Press hari ini (28/12) menyebutkan, ratusan penerbangan dibatalkan pada Minggu ini karena bertepatan dengan perayaan Natal dan aturan bepergian.

Situs Flight Aware menunjukan, lebih dari 1.100 penerbangan yang masuk atau keluar Amerika Serikat dibatalkan. Angka itu naik setelah data pada Sabtu (25/12) menunjukan angka pembatalan mencapai 1.000 tiket. Sekitar 130 penerbangan juga sudah dibatalkan kemarin (27/12).

Berbanding terbalik, konsumen Amerika Serikat tampak tetap tidak gentar dengan kebiasaan belanja. Mastercard Spending Pulse yang melacak semua jenis pembayaran termasuk kartu tunai dan debit melaporkan, pada Minggu (26/12) penjualan telah meningkat 8,5% dari tahun sebelumnya. Kenaikan tahunan itu terbesar dalam 17 tahun.

Dibeberkan, Mastercard Spending Pulse memperkirakan peningkatan 8,8%. Hingga 24 Desember 2021 tercatat kenaikan didorong oleh pembelian pakaian dan perhiasan. Penjualan saat liburan pun naik 10,7% dibandingkan dengan periode liburan pra-pandemi 2019.