Cegah serangan penyakit saat kemarau panjang

Daerah Pulau Jawa bagian tengah dan selatan hingga ke timur diperkirakan baru memasuki musim hujan di pertengahan November.

Petugas medis melayani pasien dengan keluhan penyakit di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9).AntaraFoto

Kendati sudah memasuki Oktober, namun musim kemarau diperkirakan masih berlangsung. Kepala Subbidang Analisis Informasi Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Adi Ripaldi mengatakan, musim kemarau pada 2019 akan lebih panjang daripada biasanya. Secara khusus, di Pulau Jawa, musim kemarau masih terjadi hingga akhir Oktober hingga pertengahan November.

“Daerah Pulau Jawa bagian tengah dan selatan hingga ke timur diperkirakan baru memasuki musim hujan di pertengahan November,” kata Adi, ketika dihubungi Rabu (2/10). Adapun wilayah Jawa bagian barat diperkirakan akan diguyur hujan pada akhir Oktober.

Di tengah musim kemarau yang kering itu, masyarakat disarankan mewaspadai terhadap potensi gangguan kesehatan. Dokter olahraga Ermita Isfandiary Ibrahim Ilyas, menguraikan beberapa penyakit yang kerap muncul saat musim kemarau.

Ermita mengungkapkan, musim kemarau yang lekat dengan kondisi lingkungan bertemperatur udara panas, dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi. Selain ditandai dengan tubuh banyak mengeluarkan keringat, dehidrasi dapat mengakibatkan heat cramp atau heat exhausted.

“Dehidrasi ini terjadi bila asupan air minum kurang,” ucapnya ketika dihubungi Rabu (2/10).