close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Triatoma sanguisuga atau serangga pencium. /Foto Wikimedia Commons
icon caption
Ilustrasi Triatoma sanguisuga atau serangga pencium. /Foto Wikimedia Commons
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 18 September 2025 11:09

Apa itu Chagas? Pembunuh senyap yang diam-diam menyebar di AS

Penyakit Chagas yang dibawa serangga “kissing bug” kini dianggap endemik di 32 negara bagian AS. Infeksi ini sering tanpa gejala, tapi dapat merusak jantung hingga menyebabkan kematian.
swipe

Penyakit “kissing bug” sedang menyebar. Juga dikenal sebagai penyakit Chagas, ini adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi dan ditularkan oleh serangga yang dikenal sebagai “kissing bugs”  atau serangga pencium. Nama itu disematkan karena serangga-serangga itu kebanyakan menggigit di sekitar mulut atau mata pada malam hari.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh jurnal Emerging Infectious Diseases milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini menyarankan agar Chagas dikategorikan endemik di Amerika Serikat. Mulanya hanya menyebar di Amerika Tengah dan Selatan, Chagas diam-diam menyebar di 32 negara bagian di AS, mulai dari California hingga Maryland.

Jika tidak diobati, Chagas dapat menyebabkan masalah jantung seumur hidup bahkan kematian. Lebih mengkhawatirkan lagi, penyakit ini sering kali dimulai dengan sedikit atau tanpa gejala. 

“Itulah bahayanya. Sering kali gejala tidak muncul hingga kerusakan permanen telah terjadi,” kata Norman L. Beatty, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Florida, seperti dikutip dari National Geographic, Kamis (18/9). Beatty adalah penulis utama laporan yang diterbitkan di jurnal CDC tersebut.

Apa itu penyakit Chagas? Sekitar delapan juta orang di seluruh dunia, termasuk perkiraan 280.000 orang di AS. Parasit penyebab penyakit Chagas dapat ditemukan hidup pada 140 spesies “kissing bug”, termasuk Triatoma sanguisuga dan Triatoma gerstaeckeri, yang pada gilirannya menularkannya ke inang baru yang mereka temui.

Serangga ini ditemukan di seluruh bagian selatan AS, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Penularan penyakit Chagas biasanya terjadi selama bulan-bulan hangat. “Biasanya pada akhir musim semi hingga masuk musim panas,” kata Beatty.

Ada dua fase pada penyakit Chagas. Tanda-tanda awal infeksi muncul segera setelah gigitan dan berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Gejala akut dapat meliputi pembengkakan di lokasi infeksi, demam, pembengkakan kelopak mata, dan hilangnya nafsu makan. 

Yang mengkhawatirkan—gigitan mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga infeksi bisa luput dari perhatian. Jika tidak diobati, penyakit Chagas dapat memasuki fase kronis yang disebut sebagai infeksi “senyap” di mana parasit bersembunyi di dalam tubuh—terutama di otot jantung atau pencernaan. Mereka bisa bertahan selama puluhan tahun setelah infeksi awal.

Beatty mengatakan komplikasi paling serius adalah penyakit jantung Chagas. Parasit ini menargetkan kardiomiosit (sel otot jantung) dan melemahkan seluruh organ.

“Parasit masuk ke dalam sel otot jantung dan membajak mesinnya agar bisa bertahan hidup di dalam sel. Sel tidak mengenali keberadaan parasit itu selama bertahun-tahun, hingga muncul respons inflamasi kronis, fibrosis, beberapa jaringan parut, dan kadang aritmia fatal,”
jelas Beatty.

Secara global, lebih dari 10.000 orang dengan penyakit Chagas mengalami kematian jantung mendadak setiap tahun.

Parasit penyebab penyakit Chagas dapat ditularkan melalui berbagai cara. Dua yang paling umum adalah melalui gigitan atau paparan terhadap feses serangga triatomin.

Serangga-serangga ini biasanya tertarik pada makhluk berdarah panas dan saat mengisap darah, mereka akan buang kotoran yang mengandung parasit yang dapat menginfeksi inang melalui mata, mulut, atau luka terbuka. Manusia bukan satu-satunya inang penyakit ini.

“Kami menemukan di Florida bahwa serangga kami tertarik pada opossum, tetapi mereka juga tertarik pada manusia, anjing, katak darat, dan kadal. Itu sangat tergantung pada spesiesnya, apa yang paling menarik bagi mereka,” kata Beatty

Cara mencegah Chagas

Serangga pencium bersifat nokturnal, biasanya bersembunyi pada siang hari dan mengisap darah hewan dan manusia saat inang tidur. Mereka kebanyakan menggigit di sekitar mulut atau mata seseorang yang sedang tidur karena kulitnya mudah diakses dan terbuka. Jika 
"kesulitan", mereka akan menggigit bagian tubuh mana pun yang bisa dijangkau.

Penyakit Chagas tidak menular dari orang ke orang seperti virus pernapasan yang menyebar lewat udara. Orang bisa terinfeksi dengan memakan makanan mentah yang mengandung kotoran serangga yang terinfeksi parasit, menerima transfusi darah atau transplantasi organ yang terinfeksi, atau berada dekat dengan hewan liar yang terinfeksi.

Beatty mengatakan cara terbaik untuk mencegah penyakit Chagas adalah mencegah serangga ini masuk ke rumah Anda. “Kita perlu mulai memikirkan strategi pengendalian hama terpadu berdasarkan setiap wilayah tempat kita menemukan serangga ini,” jelasnya.

Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa tumpukan kayu bakar, mobil yang tidak berfungsi, batu bata, blok, dan pipa dapat menyediakan tempat bersarang bagi hewan liar dan menarik “kissing bug” Amerika Utara. Studi itu menemukan bahwa sarang tikus, sarang rubah, liang armadillo, dan tempat buang kotoran opossum juga sangat menarik bagi “kissing bug”.

“Belum ada penelitian yang benar-benar ketat tentang apakah serangga ini menimbulkan ancaman besar bagi manusia, tetapi kita hanya tahu orang-orang terinfeksi. Kita harus menyelidikinya lebih lanjut, karena ini pembunuh senyap," tutur Beatty. 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan