Cloud kitchen, inovasi di sektor perdagangan pada masa pandemi

Pengantaran dari mal dianggap kurang efektif karena memakan banyak waktu bagi pengemudi untuk parkir, memasuki mal, hingga memesan makanan.

Ilustrasi Dapur. Foto: Unsplash.com

Pandemi Covid-19 menjadikan sarana untuk bertahan dan saling bantu sesama dengan mencari peluang usaha.

Maraknya produsen di sektor F&B, transaksi pengiriman makanan dari rumah melonjak dengan menyusulnya kebijakan pembatasan makan di tempat selama periode lockdown tempo hari.

Menurut survei terbaru oleh Google, 34% responden lebih sering menggunakan layanan pesan-antar makanan online daripada sebelumnya karena penguncian Covid-19 di seluruh Asia Tenggara.

Untuk menangkap permintaan yang tinggi, platform penyedia layanan mulai mengoptimalkan sektor pedagang makanannya dan menyempurnakan strategi pengiriman dengan menghadirkan skema bisnis F&B baru yang disebut "cloud kitchen" yang berfokus pada penjualan online. 

Cloud kitchen bukanlah konsep yang sama sekali baru di Indonesia. Model cloud kitchen sebelumnya yaitu satu dapur yang dikelola dan dioperasikan oleh merek tunggal yang hanya berfokus pada pengiriman dan pengantaran. Hal tersebut telah diadopsi oleh jaringan makanan cepat saji seperti Domino's Pizza dan PHD (Pizza Hut).