Danau Çalyan bukan hanya destinasi untuk dinikmati, tapi juga simbol betapa pentingnya menjaga kelestarian alam.
Di balik pegunungan tinggi di kawasan timur Turki, tersembunyi sebuah surga alam yang kini mulai dilirik para pencinta petualangan: Danau Çalyan. Berada pada ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut, danau gletser ini menjadi destinasi menakjubkan bagi wisatawan yang ingin merasakan kedamaian alam, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.
Danau ini terletak sekitar 80 kilometer dari Kota Van, mendekati perbatasan Van-Şırnak. Keindahannya berasal dari asal-usulnya yang unik—danau ini terbentuk dari salju dan es yang mencair secara alami di puncak dataran tinggi. Saat musim panas mulai menghangatkan wilayah ini, kawasan sekitar danau pun menjadi tempat pelarian sempurna bagi warga lokal maupun pengunjung dari berbagai provinsi di Turki.
Salah satu momen yang berkesan terjadi pertengahan Juni 2025, ketika 40 anggota Klub Pendakian Gunung dan Olahraga Alam Terbuka Vadi menempuh jalur terjal di pegunungan untuk mencapai Danau Çalyan. Setibanya di sana, mereka disambut dengan bentangan panorama yang mengagumkan—hamparan air jernih yang tenang, dikelilingi oleh lanskap pegunungan yang megah. Beberapa pengunjung bahkan tak ragu untuk berenang di perairan dingin dan segar salah satu danau gletser tertinggi di wilayah tersebut. Sementara itu, yang lain larut dalam suasana meriah dengan menari tarian tradisional halay di tengah alam terbuka.
Mahmut Çelik, pemandu kelompok tersebut, menjelaskan bahwa sebelumnya kawasan ini kurang dikenal karena sulit diakses dan kurangnya suasana yang kondusif. Namun kini, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata alam, kawasan Danau Çalyan mulai ramai dikunjungi. “Danau ini terbentuk dari pencairan salju di ketinggian 3.200 meter. Suasananya sangat tenang, alam di sekitarnya juga luar biasa,” ujarnya kepada Anadolu Agency.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lokasi. Menurutnya, tempat secantik ini hanya akan bertahan jika pengunjung turut bertanggung jawab. “Keindahan seperti ini harus dijaga. Jangan biarkan alam rusak karena ulah kita sendiri. Jika ingin menikmati pemandangan menakjubkan, kita harus rela berjalan, mendaki, berkeringat—dan semua itu akan terasa sangat sepadan,” katanya.