Dari Dr Who ke Dr Strange: Kenapa kita terpesona semesta paralel?

Film-film bergenre multiverse diprediksi bakal ngetren hingga beberapa tahun ke depan.

Ilustrasi semesta paralel. Alinea.id/Debbie Alyuwandira

America Chaves (Xochitl Gomez) sosok yang unik. Lahir di jagat bernama Utopian Parallel, dara belia itu satu-satunya orang yang tak punya kembaran di semesta paralel (multiverse). Chavez juga satu-satunya orang yang punya kemampuan super untuk membuka portal ke dunia paralel lainnya. 

Karena kekuatan itulah, ia diburu Wanda Maximov. Diperankan Elisabeth Olsen, Wanda berniat mencuri kekuatan Chavez. Setelah kehilangan pasangan dan dua putranya, sang penyihir merah itu ingin bermigrasi ke dunia paralel lainnya. Di dunia yang lain, putra-putranya masih hidup dan bahagia. 

Di tengah pelarian, Chavez terlempar ke bumi nomor 616. Di sana, ia diselamatkan Dr Strange (Benedict Cumberbatch) saat dikejar-kejar seekor gurita raksasa bermata satu di jalanan Manhattan, kota New York. Bersama dokter magis itu, Chavez lantas menjelajahi dunia paralel untuk mencari cara mengalahkan Wanda. 

Begitulah kurang lebih gambaran cerita film Dr Strange in The Multiverse of Madness. Dirilis pada 2 Mei 2022, film yang disutradarai oleh Sam Raimi itu lumayan banjir pujian dari kalangan kritikus. Sekitar 74% kritikus film yang bernaung di Rotten Tommatoes menyukainya. Di IMDB, seri kedua Dr Strange itu mendapat skor 7,5. 

Yang terpenting, audiens global terpikat. Pada hari perdana pembukaan box office internasional, Dr Strange in The Multiverse of Madness meraup pendapatan hingga US$27,2 juta atau setara Rp393,8 miliar. Pada pekan kedua penayangannya, film berbasis komik Marvel itu sukses meraup penghasilan hingga US$688 juta.