Diingat yah bun, imunisasi bukan sekadar rutinitas

Sangat penting bagi dokter dan tenaga kesehatan untuk menjelaskan apa manfaat manfaat vaksin.

Ilustrasi. Foto Antara.

Setiap minggu keempat April diperingati sebagai Pekan Imunisasi Dunia atau World Immunization Week. Indonesia termasuk salah satu dari 180 negara anggota World Health Organization (WHO) yang turut memperingati momen ini dengan terus berupaya mengedukasi masyarakat, mengenai pentingnya vaksinasi untuk membentuk imun masyarakat.

Dokter Spesialis Anak dan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional ITAGI Soedjatmiko menyampaikan, sangat penting bagi dokter dan tenaga kesehatan untuk menjelaskan apa manfaat manfaat vaksin. Sehingga orang tua tidak sekadar menganggap imunisasi sebagai rutinitas semata, namun juga dapat teredukasi dengan baik.

“Misalnya vaksin BCG untuk mencegah radang paru dan radang otak karena tuberkulosis. DPT untuk mencegah penyakit difteri yang menyebabkan radang tenggorokan dan otot jantung. Vaksin tetanus untuk mencegah radang otot sehingga sulit bernafas,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/4).

Hal itu dinilai penting. Mengingat dampak jangka panjang apabila anak-anak Indonesia kurang lengkap dalam memperoleh imunisasi, adalah berisiko terserang penyakit-penyakit yang sebenarnya 
bisa dicegah.

“Setelah terserang penyakit tersebut, pasien dapat dirawat di rumah sakit,  bahkan bisa cacat meskipun sudah sembuh. Paling buruk berakhir pada risiko kematian,” ujar Soedjatmiko.