Sosial dan Gaya Hidup

Fan Chunli, emak-emak desa yang meresahkan pemerintah komunis China

Pemerintah China telah menindak aktivisme feminis selama dekade terakhir.

Senin, 28 Juli 2025 11:00

Dengan rambut pendek dan pakaiannya yang sederhana, Fan Chunli tampak seperti wanita paruh baya dari pedesaan Tiongkok. Di antara kerumunan anak muda yang berlomba-lomba menjadi bintang baru dalam salah satu kontes komedi tunggal terpopuler di China, ia tampak menonjol.

Namun, ketika wanita berusia 50 tahun ini mengambil mikrofon, ia memancarkan semangat dan sarkasme, melontarkan lelucon tentang mantan suaminya yang kasar yang membuat penonton tertawa dan menangis.

Fan mengenalkan diri tentang asal-usulnya. Ia menggambarkan tempatnya hidup sebagai daerah terpencil yang jauh dari teknologi. Dengan humor ia mengatakan,'Sekadar mengetahui cara menggunakan internet "membuat saya menjadi Elon Musk di desa saya," kata Fan. 

Fan adalah sensasi terbaru dalam kancah komedi tunggal China yang sedang berkembang pesat, sebuah bentuk seni yang menawarkan jalan keluar untuk keluhan yang terpendam di negara yang seringkali membatasi diskusi terbuka tentang politik atau masyarakat.

Namun, pandangan tajam Fan terhadap patriarki dan kekerasan dalam rumah tangga telah membuat beberapa pejabat di China khawatir, di mana hak-hak perempuan masih menjadi isu sensitif. Dalam upaya meningkatkan angka kelahiran dan mencegah krisis demografi yang mengancam, Partai Komunis yang berkuasa mendesak perempuan untuk merangkul peran gender tradisional. Partai ini telah menindak tegas gerakan feminis yang baru lahir di negara itu, yang dianggapnya sebagai pengaruh Barat yang jahat.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait