job hugging adalah ketika karyawan bertahan pada pekerjaan mereka bukan karena keinginan, tetapi karena kebutuhan.
Di Amerika Serikat, terjadi fenomena pekerja mempertahankan posisi mereka lebih erat dari sebelumnya, meski ada potensi keinginan untuk keluar. Sebab, pasar kerja tengah menghadapi risiko: tersendatnya perekrutan dan prospek kerja yang suram.
Fenomena itu dikenal sebagai job hugging—ketika karyawan bertahan pada pekerjaan mereka bukan karena keinginan, tetapi karena kebutuhan. Para pekerja, terutama generasi Z, mempertahankan pekerjaan mereka demi keselamatan, bukan karena mereka berkembang pesat, tetapi karena mereka tidak yakin pada masa depannya.
Penyebab
Dikutip dari Newsweek, survei ResumeBuilder pada Agustus lalu terhadap lebih dari 2.200 pekerja di Amerika Serikat menemukan, 46% responden termasuk dalam kategori job huggers, yaitu mereka yang bertahan di pekerjaan saat ini karena takut risiko jika keluar. Dari kelompok ini, 95% menyebutkan kekhawatiran tentang kondisi pasar kerja sebagai alasan utama mereka enggan mencari pekerjaan baru.
Di Inggris, juga terjadi kondisi serupa. Dilansir dari Independent, penelitian dari platform SDM Employment Hero menyebut, pasar kerja Inggris mulai melemah setelah pengumuman anggaran Oktober 2024, dengan tingkat ketenagakerjaan turun 0,9% pada Desember 2024.