Film Last Night in Soho angkat sisi lain gemerlap metropolitan London

Film ini berkisah tentang Eloise Turner atau Ellie yang ingin menjadi perancang busana seperti ibunya yang juga seorang desainer.

Poster film Last Night in Soho. Istimewa

Film Last Night in Soho mulai tayang di bioskop, Rabu (3/11). Sisi gelap dunia selebritas di London, Inggris, ditampilkan lewat film ini dengan gaya 1960-an.

Berkisah tentang Eloise Turner atau Ellie (Thomasin McKenzie) yang ingin menjadi perancang busana seperti sang ibu yang juga desainer, tetapi mati karena bunuh diri.

Untuk mewujudkan mimpinya, Ellie muda pindah dari rumahnya di pedesaan Inggris ke West End of London untuk belajar mode di London College of Fashion. Di sisi lain, Ellie adalah penggemar nuansa 1960-an, mulai dari selera musik hingga mode swingis sixties.

Sayang, kehidupan di London tak dilalui dengan mudah. Ketidakcocokannya dengan teman sekamarnya, Jocasta (Synove Karlsen), membuat Ellie memutuskan pindah ke Goodge Street dan menempati kediaman Collins (Diana Rigg).

Pada suatu malam di tempat barunya, Ellie bermimpi sudah berada di tahun 1960-an. Mimpi itu terasa nyata karena menjalani kehidupan perempuan muda, Sandie (Anya Taylor-Joy), yang juga tengah berusaha merintis karier di industri hiburan, sama sepertinya.