Bagi Hawazen Mohammed, koleksi dimulai dengan berfokus pada barang-barang yang mungkin diabaikan orang lain.
Dari kaset dan koin hingga kartu foto K-pop dan bunga yang jatuh, kolektor Generasi Z di Arab Saudi berbicara tentang bagaimana mereka menghargai sentimen dan cerita daripada label harga dan gengsi.
Tidak seperti koleksi barang antik tradisional, yang sering kali berpusat pada pusaka berhias dan artefak yang layak dipajang di museum, generasi muda ini menemukan nostalgia dan makna dalam barang-barang yang berbicara tentang kehidupan mereka sendiri: budaya pop, alam, dan kegembiraan masa kecil.
Banyak dari koleksi ini dimulai sebagai minat sederhana dan berkembang menjadi arsip memori dan identitas yang sangat pribadi.
Bagi Hawazen Mohammed, koleksi dimulai dengan berfokus pada barang-barang yang mungkin diabaikan orang lain.
“Saya mengumpulkan barang-barang dari alam karena saya melihatnya sebagai harta karun — saya tidak dapat membayangkan berjalan melewatinya dan meninggalkannya,” katanya.