Sosial dan Gaya Hidup

Floating duck syndrome: Ilusi mengejar kesempurnaan

Seekor bebek terlihat mudah mengapung di atas air. Padahal, kakinya berusaha keras bergerak untuk bertahan mengambang.

Jumat, 14 Maret 2025 06:36

Pernahkah Anda bertemu atau mengenal seseorang yang seolah-olah terlihat baik-baik saja, tetapi ternyata menyimpan banyak tekanan mental? Barangkali orang tersebut terkena floating duck syndrome atau sindrom bebek mengambang.

Sindrom ini dianalogikan seekor bebek yang terlihat seakan-akan mudah mengambang di atas air. Namun, tak terlihat dari pandangan kita, sebenarnya kaki bebek itu bergerak dengan cepat untuk tetap bertahan di atas air.

Istilah ini pertama kali muncul di lingkungan Universitas Stanford, untuk menggambarkan situasi mahasiswa di sana.

“Pada intinya, floating duck syndrome menggambarkan kecenderungan seseorang untuk menyembunyikan perjuangan dan tekanan mereka di balik penampilan kesuksesan dan ketenangan,” tulis Forbes.

Fenomena ini umum terjadi di kalangan individu dengan prestasi tinggi, seperti mahasiswa unggulan di kampus elite. Floating duck syndrome mencerminkan tantangan ganda untuk unggul secara akademik atau profesional sambil tetap mempertahankan citra kecakapan yang terlihat.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait