“Jadi, senyawa gula dalam teripang itu unik. Senyawa itu tidak umum ditemukan pada organisme lain."
Teripang, atau dikenal sebagai timun laut, merupakan hewan laut tidak bertulang belakang dalam kelas Echinodermata. Teripang disebut pula “penjaga laut” karena mampu membersihkan dasar laut dan mendaur ulang nutrisi kembali ke dalam air.
Sekelompok ilmuwan yang dipimpin Universitas Mississippi baru-baru ini menemukan, senyawa gula yang ditemukan di dalam teripang secara efektif dapat memblokir Sulf-2—enzim yang memainkan peran utama dalam pertumbuhan sel kanker. Studi mereka diterbitkan di jurnal Glycobiology (Juni, 2025).
“Kehidupan laut menghasilkan senyawa dengan struktur unik yang sering kali langka atau tidak ditemukan pada vertebrata darat,” kata salah seorang penulis studi sekaligus periset Departemen Ilmu BioMulekuler Universitas Mississippi, Marwa Farrag, seperti dikutip dari situs The University of Mississippi.
“Jadi, senyawa gula dalam teripang itu unik. Senyawa itu tidak umum ditemukan pada organisme lain. Itulah sebabnya senyawa ini layak dipelajari.”
Sel manusia ditutupi struktur kecil mirip rambut yang disebut glikan, yang membantu komunikasi sel, respons imun, dan pengenalan ancaman seperti patogen. Sel kanker mengubah ekspresi enzim tertentu, termasuk Sulf-2, yang kemudian mengubah struktur glikan. Modifikasi ini membantu penyebaran kanker.