Karena masalah 'uang dulu nyawa belakangan', mahasiswa tewas di Everest

Huang sempat meminta perusahaan asuransi untuk mengirim helikopter penyelamat.

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Seorang mahasiswa Tiongkok tewas saat mendaki Gunung Everst, Nepal pada 14 Februari lalu. Kematian ini bukan hanya menyisakan duka bagi keluarga, tetapi juga perdebatan sengit di media sosial Negeri Tirai Bambu. 

Seperti dilaporkan South China Morning Post, remaja berusia 26 tahun dari Universitas Fudan ternama Tiongkok, yang menggunakan nama samaran Lu Wen, meninggal di sebuah hotel dekat Kamp Pangkalan Sisi Selatan Everest di Nepal pada 14 Februari.

Dia memulai perjalanannya di sepanjang perjalanan Everest Base Camp pada tanggal 6 Februari. Ia kemudian ditemukan pingsan karena penyakit ketinggian ratusan meter dari hotel dalam perjalanan kembali pada tanggal 11 Februari.

Lu Wen pun dibawa ke hotel dan sedikit pulih, namun kondisinya memburuk keesokan harinya.

Pendaki lain, bermarga Huang, membantunya menelepon perusahaan asuransi AS AIG cabang Tiongkok dan terkejut saat mengetahui bahwa perlindungan yang dibeli Lu Wen sebelum perjalanannya, Asia Journeysafe Travel Protection, tidak mencakup Nepal.