Kebaya Jeng Yah di Gadis Kretek dan simbol ketangguhan

Seral Gadis Kretek ikut mengangkat busana kebaya janggan yang dipakai Dasiyah alias Jeng Yah.

Dasiyah alias Jeng Yah yang diperankan Dian Sastrowardoyo, karakter utama dalam serial Netflix Gadis Kretek./Foto YouTube Netflix Indonesia

Serial Netflix, Gadis Kretek yang mulai tayang awal November 2023 masih menjadi pembicaraan. Bukan hanya kisahnya saja yang membuat orang-orang penasaran dengan serial yang terdiri dari lima episode dan diangkat dari novel karya Ratih Kumala, tetapi juga busana yang dipakai pemeran utamanya, Dasiyah alias Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo).

Di film itu, Dasiyah yang merupakan anak dari pemilik pabrik rokok keretek Merdeka di Kota M, bukan cuma terlihat anggun, tetapi juga tangguh. Ia mengenakan kebaya berleher tinggi dan berwarna gelap, yang dikenal dengan kebaya janggan. Jenis kebaya ini khas Yogyakarta.

Sejarah dan filosofi

Kurator Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Fajar Wijanarko menduga, kebaya janggan sudah muncul sejak masa pemerintahan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram, sekitar 1600-an.

“Kemudian diwarisi oleh Keraton Yogyakarta hari ini, sebagai bagian dari wangsa Mataram yang meneruskan tradisi Mataram Sultan Agung,” kata Fajar kepada Alinea.id, Kamis (23/11).