Kejadian lucu saat "war takjil", awalnya bijak lima menit kemudian baku hantam

Sialnya, kamera televisi itu menangkap adegan baku hantam itu.

Foto: Al Elkhabariya

Menahan lapar dan haus hanya sebagian dari ritual ketika puasa Ramadhan. Selain itu Muslim juga perlu banyak bersabar, atau dengan kata lain harus bisa menahan hawa nafsunya, termasuk dari rasa amarah.

Salah satu momen yang mungkin bisa menguras stok sabar ketika berpuasa bisa jadi adalah saat berkerumun di antara orang-orang yang berburu takjil. Sebab kadang didapati di tengah antren ada saja orang yang tidak tertib, atau sikap orang lain yang bisa memancing emosi. Jika itu terjadi, maka yang harus kita lakukan adalah menahan diri dan mudah memaafkan orang lain. 

Nasihat semacam ini juga meluncur dari mulut seorang pria di Riyadh ketika diwawancarai media TV Saudi Al Elkhabariya di depan sebuah toko roti. Pesan menyejukan itu ia sampaikan saat reporter televisi tersebut bertanya tentang hiruk-pikuk berburu takjil di mana ketika restoran, gerai roti, toko makanan, dan jalanan dipenuhi orang-orang di Riyadh, beberapa orang mudah hilang kesabaran dan tersulut emosi.

Reporter tersebut awalnya menanyakan kepada pemuda tersebut apakah kerumunan orang tersebut mengganggunya, dan pemuda tersebut menjawab dengan percaya diri, tanpa menyatakan adanya ketidaknyamanan.

Ia bahkan menasihati orang lain untuk memohon maaf, sabar, memuji, menyemangati dan memanfaatkan miswak, ranting pembersih gigi yang terbuat dari pohon Salvadora persica, untuk menjaga kesehatan mulut selama puasa.