Setidaknya sejak dua tahun lalu, generasi Z mulai menunjukkan ketertarikannya pada tren Y2K—gaya atau estetika pop dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an.
Generasi Z, beberapa tahun belakangan ini, “menghidupkan” kembali tren fesyen hingga teknologi tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Padahal, saat itu usia mereka masih anak-anak, bahkan ada yang belum lahir.
Mereka memiliki kenangan terbatas, atau sama sekali tak ada, tentang masa itu. Namun, mereka justru terlihat terobsesi “mempopulerkan” tren dekade tersebut. Hal itu bisa terlihat di media sosial dan kehidupan sehari-hari.
Setidaknya sejak dua tahun lalu, generasi Z mulai menunjukkan ketertarikannya pada tren Y2K—gaya atau estetika pop dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Estetika Y2K bercampur dengan budaya pop modern, memengaruhi mode, musik, hingga serial televisi.
Menurut The Vibes, celana low-rise, baggy jeans, crop top, wedges, motif cerah, hingga tube top—yang dahulu populer lewat Britney Spears, Christina Aguilera, Paris Hilton, dan Jennifer Lopez—kembali jadi tren. Popularitasnya juga didorong maraknya thrifting dan barang bekas.
Tren rambut dan aksesori khas Y2K juga populer kembali. Mereka pun menghidupkan kembali musik dan teknologi awal 2000-an. Mereka menyukai piringan hitam, kamera polaroid, hingga ponsel lipat.