Kisah marga keturunan Belanda Depok: Dari silsilah hingga wacana cagar budaya

Ada 12 marga dari budak yang dimerdekakan tuan tanah Cornelis Chastelein, yang membangun Depok.

Ilustrasi Belanda Depok. Alinea.id/Muji Prayitno.

Sore itu, Chandra Loen, 17 tahun, tengah asyik bermain ayunan berbahan ban bekas di tepi Sungai Ciliwung, dekat Jembatan Panus, Jalan Tole Iskandar, Kota Depok, Jawa Barat. Jembatan yang melintasi Sungai Ciliwung, menghubungkan Bogor dan Jakarta itu dibangun pada 1917 oleh seorang insinyur Belanda bernama Andre Laurens. Nama Panus sendiri berasal dari Stevanus Leander, seorang warga yang dahulu tinggal di dekat jembatan itu.

Jembatan Panus adalah satu dari sejumlah bangunan lama peninggalan kolonial. Menurut Chandra, di kawasan yang kini disebut Depok Lama itu terdapat cukup banyak bangunan peninggalan Belanda.

“Di sini juga ada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel di Jalan Pemuda,” kata Chandra kepada Alinea.id, Kamis (18/11).

Namun, Chandra mengaku tak tahu banyak mengapa ada bangunan-bangunan warisan kolonial di kawasan Depok Lama. Dari orang tuanya, ia hanya tahu dahulu di kawasan itu ada tempat tinggal Cornelis Chastelein.

“Yang dulu punya daerah sini,” ucapnya.