Kiat mengelola emosi saat isolasi mandiri

Cemas adalah reaksi yang lazim terjadi dalam situasi yang tidak wajar, tetapi jangan sampai berlebihan.

Ilustrasi. Freepik

Telekonseling psikologi, Indria Laksmi Gamayanti, mengatakan rasa cemas atau kecemasan yang menghantui pasien Covid-19 wajar terjadi, tetapi tidak boleh berlebihan. Pasalnya, emosi merupakan sinyal tubuh untuk mengarahkan atau memberitahu ada yang tidak sesuai sehingga kita melakukan sesuatu.

"Cemas adalah reaksi wajar dalam situasi yang tidak wajar. Kecemasan menghadapi situasi sekarang wajar, tapi jangan sampai berlebihan," katanya dalam webinar Kagama Telekonseling bertajuk "Aspek Medis dan Psikologis Isolasi Mandiri", Sabtu (10/7).

Indria melanjutkan, ada tiga tahap atau langkah-langkah mengelola emosi. Pertama, mengetahui atau menyadari adanya emosi negatif.

Menurutnya, orang-orang berpendidikan terkadang malu mengakui adanya emosi negatif dalam dirinya. Padahal, sehat secara emosi justru ditandai dengan menyadari adanya emosi itu sendiri.

"Cukup banyak yang takut atau malu untuk mengakui adanya perasaan-perasaan negatifnya. Mungkin takut dianggap lemah, gengsi. Nah, ternyata kita harus menyadari dan menamainya, 'Oya, Aku marah, Aku kesal, Aku emosi,'" tuturnya.