Konsumsi micin sesuai takaran tak berbahaya bagi kesehatan

Terdapat takaran ideal dalam mengonsumsi MSG. Jumlah konsumsi yang dianjurkan sebesar 10 miligram per kilogram berat tubuh.

Ketua Umum PDGKI, Nurpudji A Taslim (tengah), dan Head of Partnership Development and Inter-Institutional Relationship PDGKI, Maya Surjadjaja (kanan). Alinea.id/Achmad Al Fiqri.am acara bertajuk

Salah kaprah mengenai micin masih terjadi sampai saat ini. Mengonsumsi micin dianggap menciptakan generasi bodoh. Bahkan, micin dituding sebagai biang penyakit darah tinggi, penyebab kegemukan, dan sakit asma.

Salah persepsi di masyarakat luas itu diakui oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Profesor Nurpudji Astuti Taslim. Nurpudji menjelaskan, masih banyak kalangan yang beranggapan, mengonsumsi penyedap rasa bernama ilmiah monosodium glutamat atau MSG itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Padahal, kata Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin Makassar itu, sejatinya mengonsumsi MSG tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Asalkan, kata Nurpudji, dikonsumsi dalam takaran atau dosis yang sesuai.

"Penggunaan bumbu penyedap rasa tidak berbahaya bagi kesehatan selama penggunaannya dilakukan dengan bijak. Artinya (dikonsumsi) tidak berlebihan," kata Nurpudji dalam acara bertajuk "Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa dengan Bijak Tidak Berbahaya Bagi Kesehatan" di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/2).

Sebagai bagian dari profesi kedokteran yang bertanggung jawab terhadap kesehatan warga, PDGKI merasa perlu untuk melakukan edukasi ke khalayak luas. Agar salah kaprah yang sudah telanjur dianggap sebagai kebenaran itu bisa diluruskan.