Krisis iklim berdampak besar pada kesehatan mental

Ketika perubahan iklim terus berdampak pada planet kita, bersiap-siaplah untuk melihat meningkatnya tingkat depresi.

Ilustrasi. Pixabay

Very Well Mind baru-baru ini merilis sebuah survei yang menemukan, 75% dari 10.000 remaja dan orang dewasa muda merasa takut akan masa depan karena perubahan iklim.

Masa depan dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan oleh mereka. Salah satu efeknya adalah menimbulkan kecemasan berlebihan yang juga dikaitkan dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, dan gangguan mood yang serius. Para ahli mengatakan, menumbuhkan ketahanan baik di tingkat individu maupun masyarakat akan menjadi kunci untuk mengurangi dampak kesehatan mental dari perubahan iklim.

Para pakar memiliki istilah baru untuk ketakutan terhadap perubahan iklim yang akan membawa pengaruh besar pada kehidupan manusia, yakni Eco-Anxiety, sebuah ketakutan akan malapetaka lingkungan.

Padahal, sebagian yang lain meyakini Eco-Anxiety hanyalah awal dari cara-cara di mana efek pemanasan global dapat membahayakan kesehatan mental kita. Sebuah laporan baru yang mengkhawatirkan dari American Psychological Association (APA) telah menemukan hubungan antara perubahan iklim dan masalah kesehatan mental yang serius, mulai dari depresi dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) hingga skizofrenia.

Perubahan iklim meningkatkan risiko depresi