Membaca buku membuat pribadi lebih toleran dan bersimpati

Orang yang membaca buku akan makin diluaskan wacana dan pola pikirnya. Sehingga tidak picik dan tidak egois.

Buku menjadi sarana rileksasi dari beban pekerjaan dan tugas sehari-hari, sebagaimana menonton film dan pertunjukan, atau darmawisata./pexels

Manfaat membaca buku rupanya tidak hanya dapat dirasakan secara pribadi, orang lain pun dapat merasakan manfaat membaca buku. Inilah yang mengilhami Aldo Zirsof yang belakangan menjadi penggiat literasi dengan berbagai macam koleksi bukunya. 

Aldo yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan bisnis dan auditor menyulap ruangan di rumahnya menjadi perpusatakaan. Perpustakaan Aldo dinamai Aldo Zirsov Library. Perpustakaan memiliki koleksi buku yang tidak hanya dinikmati secara pribadi, tapi juga kerap dinikmati oleh kalangan mahasiswa tingkat sarjana dan pascarsajana yang mencari bahan untuk tugas akhir. 

Aldo merasakan kesenangan dari perjumpaan dengan masyarakat umum yang berkunjung ke perpustakaannya.

“Saya membantu mereka menjadi melihat sisi berbeda. Itu menyenangkan karena saya bisa bertemu banyak orang dan mendiskusikan banyak ilmu,” tutur Aldo kepada Alinea.id

Gagasan membangun perpustakaan bermula dari pengalaman teman sekantornya yang mengalami manfaat membaca buku untuk memulihkan rasa putus asa setelah diputus kontrak kerjanya.