Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat seperti gula dan pati, menjadi alkohol atau asam.
Fermentasi adalah teknik kuno untuk mengawetkan makanan. Proses ini masih digunakan untuk menghasilkan makanan, seperti anggur, keju, yogurt, atau tape. Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat seperti gula dan pati, menjadi alkohol atau asam. Alkohol atau asam ini bertindak sebagai pengawet alami dan memberikan rasa khas yang tajam dan asam pada makanan fermentasi. Fermentasi juga mendorong pertumbuhan bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik.
Lantas, apa manfaat mengonsumsi makanan berfermentasi bagi kesehatan? Berikut manfaatnya, dikutip dari Healthline.
Membuat makanan lebih mudah dicerna
Fermentasi membantu memecah nutrisi dalam makanan, membuatnya lebih mudah dicerna dibandingkan yang belum difermentasi. Misalnya, laktosa—gula alami dalam susu—dipecah selama proses fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana, yakni glukosa dan galaktosa. Orang yang mengalami intoleransi laktosa umumnya bisa mengonsumsi produk susu fermentasi, seperti yogurt, tanpa masalah.
Selain itu, fermentasi membantu memecah dan menghancurkan antinutrien—seperti fitat dan lektin—yakni senyawa dalam biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Artinya, mengonsumsi kacang-kacangan atau polong-polongan fermentasi seperti tempe meningkatkan penyerapan nutrisi yang bermanfaat, menjadikannya lebih bergizi.