Sosial dan Gaya Hidup

Kembali ke Gunung Kinabalu, membangkitkan kepedihan gempa 10 tahun lalu

Kilatan warna oranye itulah yang menuntun pemandu itu ke Patel, dan akhirnya, menyelamatkan nyawa anak sekolah itu.

Jumat, 06 Juni 2025 11:20

Bergantung di pohon selama hampir tujuh jam, Prajesh Dhimant Patel yang berusia 11 tahun hampir tidak sadarkan diri — hanya gerakan kakinya yang samar dan lambat, yang mengenakan sepatu oranye terang, yang menunjukkan adanya jejak kehidupan.

Di tengah puing-puing batu besar yang hancur akibat gempa bumi yang dahsyat, seorang pemandu wisata menuruni gunung ketika, dari sudut matanya, ia melihat sepatu yang cerah itu.

Kilatan warna oranye itulah yang menuntun pemandu itu ke Patel, dan akhirnya, menyelamatkan nyawa anak sekolah itu.

Sudah 10 tahun sejak pagi yang tragis pada tanggal 5 Juni 2015, ketika 29 siswa dan delapan guru dari Sekolah Dasar Tanjong Katong Singapura berangkat dalam apa yang seharusnya menjadi ekspedisi sekolah yang mengesankan untuk mendaki Gunung Kinabalu setinggi 13.435 kaki di pulau Kalimantan, Malaysia.

Saat kelompok itu mendaki, gempa bumi berkekuatan 6,0 skala Richter melanda, memicu tanah longsor yang mengubur sebagian dari ekspedisi tersebut.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait