Mencegah anak kecanduan gawai di masa pandemi Covid-19

Survei KPAI menunjukkan, ada peningkatan penggunaan gawai pada anak saat masa pandemi Covid-19.

Ilustrasi anak bermain gawai. Alinea.id/Oky Diaz.

Mata anak laki-laki Friska yang duduk di bangku SMP masih serius menatap layar gawai. Sesekali, ia berbincang dengan lawan mainnya di game PUBG. Perintah Friska untuk membereskan meja makan diabaikan.

Friska kesal. Ia mengaku anaknya itu bermain game online berjam-jam sejak pandemi Covid-19. Selain mengabaikan perintah Friska, anaknya juga terkadang tak perduli tugas sekolah.

“Susah ngaturnya sekarang. Ibu gurunya WhatsApp saya, katanya anak saya kadang tidak mengumpulkan tugas,” kata dia saat berbincang dengan reporter Alinea.id di Jakarta Pusat, Senin (22/3).

Sudah setahun para pelajar di Indonesia menjalani pembelajaran jarak jauh menggunakan gawai. Interaksi berlebih terhadap gawai di masa pandemi, menurut Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati, rentan membuat anak kecanduan.

Berdasarkan survei KPAI yang dilakukan terhadap anak dan orang tua di 34 provinsi pada 2020, ada tren peningkatan penggunaan gawai di masa pandemi. “Banyak aktivitas anak yang tidak produktif dalam penggunaan gawai,” kata Rita saat dihubungi, Jumat (2/4).