close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Eli Jepson, bocah 7 tahun setelah operasi usai menelan mainan magnet. Foto: Dailymail
icon caption
Eli Jepson, bocah 7 tahun setelah operasi usai menelan mainan magnet. Foto: Dailymail
Peristiwa
Senin, 21 Juli 2025 20:00

Petaka mainan magnet di tangan bocah 7 tahun

Akhirnya, dokter harus melakukan operasi terbuka dengan sayatan sepanjang 10 cm di perut Eli.
swipe

Pada sore hari yang tenang di Grantham, Lincolnshire, Naomi Rivers (35) tak pernah menyangka hari itu akan berubah menjadi salah satu momen paling menegangkan dalam hidupnya. Ia baru saja meninggalkan putranya, Eli Jepson, yang berusia tujuh tahun, menonton televisi seperti biasa di ruang tengah.

Namun, teriakan Eli yang mendadak membuat Naomi berlari panik. Ia menemukan putranya dalam keadaan tersedak dan menangis kesakitan. Di tengah kepanikan, Eli mengaku bahwa ia telah menelan dua magnet dari Kluster—sebuah permainan papan berbasis magnet yang berisi batu-batu magnet kuat.

“Ketakutan terbesar saya adalah anak saya tersedak,” ujar Naomi. “Dan hari itu benar-benar menjadi mimpi buruk yang jadi kenyataan.”

Sesaat kemudian, Eli dilarikan ke Rumah Sakit Grantham and District. Hasil rontgen menunjukkan dua magnet kuat itu saling menempel di dalam perut, lalu berpindah ke usus halus dan kembali tersangkut. Posisinya menimbulkan risiko besar—dinding usus bisa robek akibat tarikan kuat antar-magnet.

Melihat kondisi tersebut, Eli langsung dipindahkan dengan ambulans berlampu biru ke Queen's Medical Centre, Nottingham. Tim dokter tak menunggu lama. Mereka sadar, waktu adalah segalanya.

“Begitu kami bilang pada dokter bahwa ia menelan dua magnet, semua langsung bergerak cepat,” kenang Naomi. “Karena jumlahnya lebih dari satu, risikonya jauh lebih besar.”

Dari obat pencahar ke operasi terbuka
Upaya pertama dilakukan dengan cara non-bedah—menggunakan obat pencahar dan endoskopi. Namun, magnet yang kuat itu menolak untuk terpisah. Operasi lubang kunci pun gagal membuahkan hasil.

Akhirnya, dokter harus melakukan operasi terbuka dengan sayatan sepanjang 10 cm di perut Eli.

“Mereka mencoba berbagai alat tapi tidak berhasil,” kata Naomi. “Akhirnya mereka membukanya. Enam jam operasi. Saya tidak akan pernah lupa.”

Eli menjalani masa pemulihan selama empat hari di rumah sakit. Kini, ia telah sembuh dan kembali bermain seperti anak-anak seusianya. Tapi bekas operasi di perutnya akan selalu jadi pengingat bahwa tidak semua yang terlihat menyenangkan itu aman.

Peringatan yang terlambat?
Kasus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, para ahli sudah memperingatkan tentang bahaya magnet kecil yang tertelan anak-anak. Saat dua atau lebih magnet tertelan, daya tarik magnetik di dalam tubuh bisa membuat organ dalam 'terjepit', menyebabkan luka serius bahkan kematian.

Kluster sendiri sebenarnya dipasarkan bukan sebagai mainan, melainkan permainan papan berbasis ketangkasan—dan diperuntukkan bagi pemain berusia 14 tahun ke atas. Dalam permainan ini, pemain bergiliran menempatkan batu magnet ke dalam lingkaran tali oranye, sambil menghindari terjadinya reaksi berantai antar-magnet.

Namun kenyataannya, daya tarik magnet yang satu ini justru mengundang bahaya, terutama bagi anak-anak kecil yang belum memahami risikonya.

Eksperimen bocah yang berujung petaka
Menurut Naomi, Eli sempat bereksperimen dengan magnet sebelum insiden itu. Ia mencoba menempelkannya di kedua sisi tangannya, lalu ke tubuh, bahkan ke mulut.

“Dia penasaran, apakah magnet tetap menempel jika ada air liur di antara keduanya,” cerita Naomi. “Jadi dia masukkan satu ke dalam mulut, satu di luar. Lalu akhirnya ia menelan keduanya. Katanya, ingin tahu apakah tetap bisa menempel setelah masuk ke dalam tubuh.”

Pasca kejadian itu, Naomi langsung membuang permainan Kluster dan mengimbau para orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memilih permainan anak.

“Kita sering mendorong anak menjauh dari gawai dengan memberikan mainan,” ucap Naomi. “Tapi siapa sangka, mainan itu justru bisa jauh lebih berbahaya.”

“Rekomendasi saya? Jangan biarkan mainan magnet seperti ini berada di dekat anak kecil. Edukasi juga penting—beri tahu anak bahwa tidak semua hal aman untuk dimasukkan ke mulut.”

Peringatan sudah ada, tapi tetap terjadi

Jika menilik kemasannya, sebenarnya Kluster bukan produk yang sembarangan. Di kotaknya, tertera jelas logo besar "14+" serta peringatan mencolok:
"Ini bukan mainan. Direkomendasikan untuk usia 14+. PERINGATAN: BAHAYA TERSEDAK."

Selain itu, label tambahan juga memperingatkan:
"Produk ini mengandung magnet. Magnet yang tertelan dapat menyebabkan cedera serius. Segera cari pertolongan medis jika magnet tertelan atau terhirup."

Pihak produsen, Borderline Editions, mengaku telah melengkapi kotak permainan ini dengan selebaran keselamatan dalam berbagai bahasa. Selebaran itu menekankan risiko jika magnet kecil sampai tertelan oleh anak-anak.

“Sejauh pengetahuan kami, ini adalah insiden pertama yang melibatkan Kluster sejak diluncurkan enam tahun lalu,” kata juru bicara perusahaan. “Sebagai penerbit, kami sangat menekankan pentingnya mengikuti panduan keselamatan dan batas usia produk.”

Meski masih diperbolehkan beredar di Inggris, Kluster telah ditarik dari pasar Kanada pada tahun 2023. Alasannya? Pemerintah Kanada menilai permainan itu tak memenuhi standar keamanan magnet yang berlaku di negara tersebut. Dalam pengumuman resminya, mereka menyebut: "Magnet kecil dan kuat dapat dengan mudah tertelan oleh anak-anak dari berbagai usia, dan menimbulkan risiko serius yang berpotensi mengancam jiwa."

Lebih lanjut, pemerintah Kanada menjelaskan bahwa jika lebih dari satu magnet kuat tertelan dalam waktu berdekatan, benda-benda itu dapat saling tarik menarik di dalam usus. Ini bisa menyebabkan usus terpelintir, terjadi penyumbatan, hingga robeknya dinding usus.

Namun hingga Desember 2023, produsen Kluster mengklaim belum menerima laporan insiden atau cedera di Kanada.

Magnet, mainan yang ditarik dari pasaran

Kluster bukan satu-satunya permainan yang menuai kontroversi karena kandungan magnetnya. Di Amerika Serikat dan Australia, berbagai permainan serupa telah lebih dulu ditarik dari pasar akibat kekhawatiran akan bahaya tersedak dan risiko cedera organ dalam.

Pada Juni 2024, sebuah permainan magnetik yang dijual secara eksklusif di Temu.com dengan nama Outad Good Life juga ditarik dari peredaran. Produk itu hadir dalam kotak biru bertuliskan Magnetik, Magnetisme, atau Permainan Strategi Intelijen Magnetisme.

Dalam laporan penarikannya, badan pengawas konsumen AS menyebut:
"Ketika magnet berkekuatan tinggi tertelan, magnet-magnet tersebut dapat saling tarik menarik atau menempel pada benda logam lainnya di dalam sistem pencernaan.
Ini bisa mengakibatkan robekan usus, usus terpelintir, penyumbatan, infeksi, keracunan darah, hingga kematian.”

Bahkan baru-baru ini di Inggris, permainan lain dengan nama serupa—Permainan Strategi Intelijen Catur Efek Magnetik—yang dijual melalui platform TikTok, juga resmi ditarik karena dianggap menimbulkan risiko cedera serius bagi anak-anak.

Magnet mungkin terlihat tidak berbahaya—tapi kisah Eli Jepson membuktikan bahwa satu momen iseng bisa berujung di meja operasi. Dan untuk para orang tua, satu pelajaran penting pun tercatat: awasi mainan anak, sebelum mainan itu mengancam nyawanya.(dailymail)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan