Menelisik teknologi bilik steril Covid-19 berbentuk kabut

Teknologi ini memproses air yang diuapkan. Kemudian ditekan dengan membran yang membuatnya menjadi kabut.

Seorang anak bangsa bernama Rudy Sumardi, menemukan teknologi Recovery Sistem Imun Korona alias RESIK. Istimewa

Untuk menghadapi pandemi Covid-19, haruslah dilakukan bersama-sama. Mulai dari pemerintah, swasta hingga masyarakat. Salah satunya dilakukan Rudy Sumardi, yang berhasil merakit bilik untuk mensterilkan tubuh dari Covid-19 tanpa membuat tubuh basah, melalui teknologi yang disebutnya Recovery Sistem Imun Korona alias RESIK.

Selang sebulan pandemi menyelimuti Tanah Air, beberapa tempat publik menyediakan ruang kecil untuk penyemprotan disinfektan. Saat memasuki bilik berlapis plastik, tubuh akan disemprot cairan kimia pembunuh Coronavirus selama beberapa detik. Selepas itu, tubuh akan basah. Selain itu, cairan disinfektan yang mengandung natrium hipoklorit itu dapat merusak kulit bila disemprot terlalu sering.

Melihat ini, Rudy tak diam. Ia mengadopsi dan memodifikasi teknologi dari Jerman. Ia kemudian memproduksi bilik untuk mensterilkan tubuh dari Coronavirus dengan semprotan dalam bentuk kabut.

Teknologi ini memproses air yang diuapkan. Kemudian ditekan dengan membran yang membuatnya menjadi kabut.  "Keluarnya kabut. Itu dingin kayak kalau kita lagi di gunung," ujar dia mendeskripsikan rakitan tangannya, saat dihubungi Alinea.id, Senin (6/7).

Hal itu belajar dari pengalaman sebelumnya saat memproduksi bilik disinfektan, tetapi masih dengan semprotan cairan. Menurutnya, orang merasa risih jika disemprot disinfektan berbentuk air. Sebab, akan membuat rambut dan baju menjadi basah. "Tak semua orang suka kalau seperti itu," kata dia.