Mengenal anemia sel sabit dan pengobatannya

Ilustrasi. Anak sakit. Pixabay.com

Setiap 19 Juni pada setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sel Sabit Sedunia. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, mengenai penyakit/kelainan darah bawaan yang ditandai dengan kurangnya hemoglobin.

Menurut WHO, sekitar lima persen populasi dunia mengalami gen sel sabit dan sekitar 300.000 bayi dilahirkan setiap tahun dengan kelainan ini.

Penyakit anemia sel sabit adalah penyakit genetik yang membuat sel darah merah mengalami kelainan yang berbentuk sabit. Sementara pada orang normal, sel darah berbentuk bundar.

Hemoglobin biasanya berbentuk bundar dan lentur, tetapi pada orang dengan anemia sel sabit, sel darah merah menjadi berbentuk sabit, keras, lengket, rapuh dan mudah menempel pada arteri kecil (kapiler) sehingga dapat menyebabkan penyumbatan.

Hemoglobin yang berbentuk bundar membawa lebih banyak oksigen bagi tubuh. Sementara hemoglobin yang berbentuk sabit membawa lebih sedikit. Ketika aliran darah tersumbat oleh sel sabit, maka hemoglobin atau protein pembawa oksigen menjadi terhambat. Hal ini kemudian dapat menimbulkan nyeri dan kerusakan jaringan. Selain itu, penyumbatan ini juga dapat mengakibatkan komplikasi penyakit yang sangat berbahaya.