Mengintip relaksasi kuliner di Paris pascapandemi

Para pebisnis kuliner bisa memanfaatkan teras, trotoar, atau lahan parkir untuk melayani pelanggan di masa relaksasi.

Seorang pramutamu menggunakan masker bersiap di depan Cafe des Phares, saat restoran dan kafe buka kembali ditengah wabah virus corona (COVID-19), di Paris, Prancis, Selasa (2/6/2020). Foto Antara/Reuters/Christian Hartmann/hp/djo

Setelah beberapa bulan berjuang melawan pandemi coronavirus, sejumlah negara telah mulai memasuki periode relaksasi. Salah satunya adalah Prancis.

Setelah lebih dari dua bulan sektor usaha kuliner di Paris tercambuk habis akibat wabah Covid-19, kini pemerintah ibu kota itu mengizinkan tempat kuliner dibuka kembali.

Berbeda dengan sebelum pandemi, pemerintah setempat memberikan catatan khusus bagi pelaku usaha kuliner yang hendak membuka usahanya kembali. Di antaranya pelayanan untuk pelanggan hanya dilakukan di luar ruangan seperti teras, trotoar, atau lahan parkir. Sedangkan ruangan dalam restoran masih harus ditutup setidaknya hingga 22 Juni.

"Kafe, bar dan restoran sementara akan diizinkan untuk mengatur meja mereka di trotoar dan di tempat parkir ketika mereka buka minggu ini," kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo, dikutip dari The Guardian.

Pelonggaran ini dilakukan seiring dengan tahap kedua rencana pemulihan dari dampak wabah Covid-19 yang dilakukan pemerintah Prancis.