Objectophilia: Anomali cinta terhadap benda mati

Objectophilia adalah orientasi seksual yang melibatkan ketertarikan emosional, romantis, atau seksual terhadap objek tertentu.

Ilustrasi boneka objektum seksual./Foto JACLOU-DL/Pixabay.com

Seorang perempuan di Brasil, Meirivone Rocha Moraes, mengaku telah memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan boneka kain bernama Marcelo. Moraes mengklaim, punya anak bernama Marcelinho dan sepasang anak kembar bernama Marcela dan Emilia. Foto-foto Moraes bersama Marcelo dan tiga anak mereka viral di media sosial.

Moraes bukan satu-satunya orang yang mengaku mencintai benda mati. Daily Mail pernah mengangkat kisah beberapa orang lainnya.

Misalnya, perempuan di Jerman bernama Sarah Rodo yang mengaku punya hubungan dengan pesawat terbang Boeing-737. Ia mengatakan, sudah bepergian lebih dari 30 kali dalam setahun untuk menghabiskan waktu bersama “kekasihnya”. Aakash Majumdar dari India mengaku sudah melamar seikat balon. Ia merasa iba dengan balon-balon itu karena terlalu rapuh dari benda tajam dan perubahan suhu, sehingga ia punya hasrat untuk melindunginya.

Kisah-kisah menjalin hubungan tak biasa tadi dikenal dengan objectophilia atau objektum seksual. Menurut profesor filsafat dan Direktur Lab Brogaard untuk penelitian multisensori di University of Miami, Berit Brogaard, objectophilia adalah orientasi seksual yang melibatkan ketertarikan emosional, romantis, atau seksual yang bertahan lama terhadap objek tertentu.

Objectophilia mendapat perhatian media pertama kali pada 1979, ketika Eija-Riitta Eklof menikah dengan Tembok Berlin,” tulis Brogaard dalam Psychology Today.