Sosial dan Gaya Hidup

Orang yang sensitif cenderung mengalami masalah kesehatan mental

Sifat ini sering diabaikan dalam perawatan psikologis.

Rabu, 20 Agustus 2025 08:52

Sebuah penelitian baru-baru ini yang dipimpin para peneliti dari Universitas Queen Mary London bertajuk “The Relationship Between Environmental Sensitivity and Common Mental-Health Problems in Adolescents and Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis”, diterbitkan jurnal Clinical Psychological Science mengungkap, highly sensitive person (HSP) atau orang yang sangat sensitif lebih mengalami kesehatan mental dibandingkan individu yang kurang sensitif.

Dalam studi ini, sensitivitas didefinisikan sebagai sifat kepribadian yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk memahami dan memproses stimulus lingkungan, seperti cahaya terang, perubahan halus di lingkungan, serta suasana hati orang lain. Sifat ini sering diabaikan dalam studi kesehatan mental dan praktik klinis, yang cenderung berfokus pada neurotisisme dan hubungannya dengan kondisi kesehatan mental. Padahal, memahami tingkat sensitivitas seseorang itu penting dan bisa memiliki implikasi terapeutik.

Meta-analisis dari 33 studi ini pertama kali dilakukan dalam kaitannya mengkaji hubungan antara sensitivitas dan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Para peneliti menemukan adanya hubungan erat yang signifikan antara keduanya. Mereka menyimpulkan, orang yang sangat sensitif lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan. Masalah kesehatan mental lainnya yang juga terkait, antara lain gangguan stres pascatrauma, agorafobia, dan gangguan kepribadian menghindar.

“Ini adalah tinjauan sistematis terlengkap tentang sensitivitas dan kesehatan mental pada remaja dan dewasa, dan merupakan meta-analisis pertama yang pernah dilakukan mengenai topik ini,” ujar psikoterapis di Universitas Queen Mary London yang juga peneliti, Tom Falkenstein, dikutip dari situs Queen Mary University of London.

“Temuan kami menunjukkan, sensitivitas perlu lebih dipertimbangkan dalam praktik klinis yang dapat digunakan untuk meningkatkan diagnosis berbagai kondisi.”

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait