Sosial dan Gaya Hidup

Otak bisa rusak akibat konsumsi alkohol berlebihan

Studi ini melibatkan 1.781 orang yang rata-rata berusia 75 tahun saat meninggal. Semuanya menjalani otopsi otak.

Jumat, 11 April 2025 06:00

Kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kerusakan otak. Begitu kesimpulan dari penelitian yang terbit di Neurology Journals (April, 2025) bertajuk “Incidence Trends and Risk of Recurrent Stroke of Cervical Artery Dissections in the United States Between 2005 and 2019”.

Para peneliti mengungkap peminum alkohol berat, yang minum delapan atau lebih per minggu memiliki peningkatan risiko lesi otak yang disebut arteriolosklerosis hialin—tanda-tanda cedera otak yang berhubungan dengan masalah memori dan berpikir.

Dikutip dari situs American Academy of Neurology, studi ini melibatkan 1.781 orang yang rata-rata berusia 75 tahun saat meninggal. Semuanya menjalani otopsi otak. Para peneliti memeriksa jaringan otak untuk mencari tanda-tanda cedera, termasuk kekusutan tau dan arteriolosklerosis hialin.

Kekusutan tau merujuk pada penumpukan protein tau yang terlipat salah di dalam sel otak, yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif lainnya. Sedangkan arteriolosklerosis hialin merupaan jenis pengerasan pembuluh darah yang ditandai dengan penebalan dinding arteri akibat penumpulan protein hialin, yang menyebabkan penyempitan dan mengganggu aliran darah.

Mereka juga mengukur berat otak dan tinggi setiap peserta. Anggota keluarga menjawab pertanyaan tentang konsumsi alkohol peserta.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait