Simpang siur pemindahan warga setempat dari Pulau Komodo

Warga setempat khawatir pemindahan ke pulau lain menghilangkan mata pencaharian mereka.

Perkembangan pariwisata yang makin pesat di NTT, termasuk di kawasan kota Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT./Antara Foto

Di pesisir pantai yang dikenal sebagai Pantai Merah atau Pink Beach di sebelah tenggara Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, bersandar sebuah perahu kecil. Di satu sisi biduk kapal itu tertera tulisan “Tolak Penutupan Pulau Komodo”. 

Tulisan yang terlihat dibuat dari goresan cat itu tampak timbul-tenggelam oleh riak-riak kecil gelombang laut. Tak terlihat seorang pun di perahu kecil itu.

Pemandangan itu menyambut kedatangan Alinea.id di Pink Beach akhir Agustus lalu. Meski matahari bersinar cukup terik, air laut yang tenang membuat suasana tetap nyaman.

Setelah sekoci yang kami tumpangi tiba di tepi pantai, saya memilih memisahkan diri sejenak dari teman-teman serombongan.

Sekira sejauh sepelemparan batu dari perahu kecil tadi, di tepi pantai, saya menjumpai Ismail (33) duduk berteduh di bawah pohon. Lelaki warga Kampung Komodo itulah pemilik perahu itu. Bersama Erwin seorang warga lainnya, mereka tengah menggelar dagangan cenderamata khas Komodo.