Ramadan di pusara: Ladang cuan perawat makam dan penjaja doa

Mereka mengeluh, dua tahun pandemi Covid-19 penghasilan menyusut. Tahun ini menjadi harapan untuk mengais rezeki lebih banyak.

Permakaman Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin/Firgie Saputra.

Sore itu, meski gerimis masih sedikit mengguyur usai hujan deras reda, Deden meneruskan pekerjaan memotong rumput dengan gunting di salah satu makam yang ada dalam tempat permakaman umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Beberapa rekannya menghentikan sejenak pekerjaan mereka.

“Biasanya seminggu sebelum Lebaran, mulai ada yang berdatangan keluarga dari ahli kubur, ya kita usaha cari nafkah,” ujar Deden, yang sudah bekerja sebagai perawat makam selama empat tahun, saat berbincang dengan reporter Alinea.id, Kamis (21/4).

Membabat rumput dan ilalang

Deden berujar, Ramadan dan Idulfitri adalah waktu yang ditunggu perawat makam di pekuburan itu. Banyaknya peziarah yang datang ke permakaman itu, menjadi ladang cuan mereka. Ia mengatakan, bisa mendapatkan Rp4 juta dari membersihkan makam.

“Bisa dibilang, bulan Ramadan itu waktunya tukang bersih-bersihin makam panen rezeki,” kata Deden.