Sepasang kekasih yang ‘bercinta’ di jalur musik

Romantisme pasangan kekasih tak harus disalurkan lewat sentuhan fisik. Musik ternyata membuat deretan pasangan ini jadi lebih terhubung.

Oh Wonder, duo asal London, Inggris yang disebut-sebut merupakan sepasang kekasih./ TheGuardian

Memutuskan bermusik bersama sebetulnya lebih mirip menikah: menggabungkan berbagai kepala dengan visi pribadi jadi satu. Riak-riak kecil, seni berelasi, perbedaan pendapat, sudah jadi santapan sehari-hari. Jika tahan terhadap goncangan, maka musik jadi medium yang tak hanya menghubungkan, tapi juga membentuk identitas bersama. Teori ini relatif beralasan, bahkan pernah dikaji antropolog Gilbert Rouget pada 1946.

Ia meneliti soal musik di kalangan suku BaBinga, Afrika Tengah. Mereka memiliki tarian yang terelaborasi di hampir seluruh aktivitas sehari-hari, di lingkungan keluarga, dan komunitas kesukuan yang lebih besar. Jika ditemukan ada anggota suku yang kedapatan tertidur di tengah ritual menyanyi dan menari bersama, maka mereka dicap melakukan kejahatan besar.

“Jelas tak perlu dikatakan lagi bahwa untuk mereka menyanyi dan makan sama pentingnya seperti berjuang untuk tetap bisa hidup,” tulis Rouget, dilansir BBC. Oleh karena itu, ia membuat premis, musik telah membantu mendekatkan manusia dalam masyarakatnya, saat kita mulai hidup dalam kelompok yang lebih besar. Menari dan menyanyi bersama, sambungnya, membuat kelompok manusia jadi kian altruistis, dan memiliki identitas bersama yang lebih kuat.

Menurut neurosains paling canggih, ketika Anda bergerak secara sinkronis dengan orang lain, otak Anda mulai mengaburkan kesadaran akan dirinya. “Anda hampir seolah-olah melihat ke cermin: orang lain terlihat lebih menyerupai Anda, dan bahwa mereka memiliki pendapat yang sama,” ujarnya lagi.

Barangkali ini penjelasan yang tepat mengapa bermusik bersama menjadi medium yang tepat bagi sebagian orang. Di belakangan hari, bahkan musik bisa membuat orang yang menggelutinya dalam satu tim, memutuskan bersama menjadi kekasih atau suami istri. Bahkan sekali pun tercerai dari relasi di kehidupan nyata, sebagian di antaranya tetap bertahan dalam komunitas musik tersebut.