Supaya pemain sepak bola selamat dari sambaran petir

Indonesia punya tingkat kejadian petir tertinggi di dunia pada 2022. Saat itu, tercatat ada 76,5 juta kejadian sambaran petir.

Ilustrasi sambaran petir./Foto eyeonicimages/Pixabay.com

Septian Raharja, 35 tahun, tewas tersambar petir saat bermain dalam pertandingan sepak bola persahabatan antara 2 FLO FC Bandung dan FBI Subang di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2) sore. Peristiwa itu menambah panjang daftar pemain sepak bola yang tewas tersambar petir.

Sebelumnya, pada November 2023, pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Indonesia Muda U-13, Tegar Dwi Prasetyo juga meninggal dunia usai tersambar petir kala bermain dalam laga Piala Soeratin U-13 di Stadion Letjen Soedirman, Bojonegoro, Jawa Tengah.

Sambaran petir kerap terjadi di Indonesia, dengan kondisi geologi dan lokasi tropis yang khas, sehingga menghasilkan kondisi yang memicu terjadinya petir. Situs Statista, dikutip dari Newsweek menyebut, Indonesia punya tingkat kejadian petir tertinggi di dunia pada 2022. Saat itu, tercatat ada 76,5 juta kejadian sambaran petir.

Kejadian sambaran petir yang menyebabkan pesepakbola tewas pun terjadi di luar negeri. Misalnya, dikutip dari Daily Mail, pada 2023 pesepakbola Brasil berusia 21 tahun, Caio Henrique de Lima Goncalves tewas tersambar petir saat bermain untuk Uniao Jaiirense. Ketika itu, enam pemain lainnya juga dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka akibat sambaran petir.

Paling banyak memakan korban, dilansir dari Mirror, adalah tragedi tewasnya 11 pemain sepak bola dan penonton kala laga klub Bena Tshadi vs Basanga di Kongo, Afrika Tengah pada Oktober 1998 karena disambar petir. Sedangkan 30-an orang lainnya mengalami luka bakar.