Tanda-tanda toxic friendship dan bahayanya

Terdapat tujuh tipe toxic people dalam toxic friendship

Ilustrasi. Freepik

Manusia merupakan makhluk sosial dan tidak dapat hidup sebatang kara. Karenanya, lingkungan sosial, khususnya hubungan pertemanan, memengaruhi karakter dan psikologis.

Pertemanan seringkali memberikan pengaruh positif seperti membuat hidup lebih bahagia, memperoleh sistem dukungan yang baik, mengurangi kesepian, ataupun menjadikan hidup lebih bermakna. Namun, tidak berlaku mutlak. Terkadang justru berpengaruhi negatif atau populer disebut toxic friendship.

"Pertemanan itu harusnya bersifat mutualisme. Jika hanya menguntungkan satu pihak saja, bisa jadi itu mengarah pada hubungan yang negatif dan merugikan," kata pakar psikologi Universitas Airlangga (Unair), Primatia Yogi Wulandari, via keterangan tertulis, Kamis (16/7).

Menurutnya, terdapat delapan dampak negatif akibat pertemanan yang tidak sehat. Rasa stres, sedih, cemas, meragukan diri sendiri, merasa disalahgunakan, merasa tidak menjadi diri sendiri, hilangnya kepercayaan, serta membuat individu selalu merasa melakukan pemberian (giving).

Dalam kacamata psikologi sendiri, ungkap dia, terdapat tujuh tipe toxic people yang mungkin ditemui dalam toxic friendship. Pertama, the user. Mereka hanya akan ada apabila membutuhkan sesuatu; cenderung manipulatif; dan jika keperluannya terpenuhi, bakal pergi begitu saja.