Sosial dan Gaya Hidup

Terlalu kurus bisa lebih cepat mati daripada kelebihan berat badan

Penelitian ini melibatkan puluhan ribu peserta di Denmark.

Senin, 15 September 2025 13:08

Sebuah penelitian baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Association for the Study of Diabetes (EASD) di Wina, Austria (15–19 September) menunjukkan, seseorang bisa saja “gemuk tapi tetap bugar.”

Penelitian ini melibatkan puluhan ribu peserta di Denmark. Hasilnya, orang dengan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh dalam kategori kelebihan berat badan, bahkan sebagian yang termasuk obesitas, tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dalam periode tindak lanjut selama lima tahun dibandingkan mereka yang memiliki BMI 22,5–<25,0 kg/m², yaitu batas atas kategori berat badan normal.

Menariknya, mereka yang memiliki BMI pada kisaran tengah hingga bawah berat badan normal (18,5–<22,5 kg/m²) justru lebih berisiko meninggal, sama halnya dengan individu yang berat badannya kurang.

“Baik kekurangan berat badan maupun obesitas adalah masalah kesehatan global yang serius,” ujar peneliti dari Steno Diabetes Center Aarhus, Rumah Sakit Universitas Aarhus, Denmark, Sigrid Bjerge Gribsholt, yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Science Daily.

Menurutnya, obesitas dapat mengganggu metabolisme, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga 15 jenis kanker. Sementara itu, kekurangan berat badan sering kali berkaitan dengan malnutrisi, lemahnya daya tahan tubuh, serta kekurangan gizi penting.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait